Kamis, 03 Maret 2016

Puisi bagian 1

Sepi

Tak terdengar bising, apalagi desau
Hanya gema sunyi yang selalu sendiri
Terikat aku pada tentramnya nuansa
Terpikat aku pada keheningan
Walau kicauan menggodaku
Keluar dari Sepi, diiming-imingi janji
Aku betahan, salalu begitu.

Aku rindu ramai
Suara-suara simfoni merdu
Bahkan cahaya yang mengiringinya
Semua bagai mimpi
Yang terbalut angan
Tersapu angin, tak tergapai
Hanya mimpi, selamanya selalu begitu.
AT.
Jakarta, 3 Maret 2016

Hari ini pertama kali aku menulis di blog ini. Kesukaanku membaca puisi dan sajak-sajak membuatku kadang-kadang membuat puisi juga. Masih belajar memang, dan ini asli karyaku sendiri.

Puisi ini adalah gambaran perasaanku saat aku berada disuatu tempat yang memang aku inginkan, tapi begitu memukkan berada disana. Jujur, aku jenuh, dan sebagian kecil hatiku meinta kebebasan. Tapi, proses yang berisi perjuangan penuh suka duka yang tak mudah hingga sampai ditempat itu, membuatku menjadi bagian dari tempat itu yang selalu membuatu bertahan.

Bagiku, permulan memanglah amat berat. Tapi, bukan berarti perjalanan selanjutnya tak akan lebih berat. Karena setelah permulaan itu, akan ada banyak tawa dan tangis, manis dan pahit dan masih banyak lagi hitam putih yang mempermainkan hati. Tapi berkat itulah, dapat membuat seseorag menjadi lebih dewasa. Karena Dewasa itu adalah pengalaman,